Hati-hati dalam menangani cedera anak-anak yang masih dalam pertumbuhan, karena biasanya sangat aktif bergerak dan bermain. Pertolongan pertama harus dilakukan ketika alami cedera baik di otot maupun sendi agar sistem motorik dan tumbuh kembangnya tidak terganggu.
Dr Tinah Tan, B.Med, B AppSc, B Chiro Sc, FICC, chiropractor (dokter tulang belakang) anak dari CityLife Chiropractic, menuturkan pertolongan pertama yang harus dilakukan ketika anak cedera, adalah pastikan dulu masalahnya cidera otot atau sendi. “Kalau yang cedera adalah otot, pertolongan pertama yang bisa diberikan adalah menggunakan koyo atau juga kompres panas. Tapi harus juga dilihat apakah ada luka terbuka atau tidak," jelasnya dalam acara Grand Opening Establishment Salonpas Chiropractic Center di Kidzania Pacific Place Mall, Jakarta, baru-baru ini.
Namun bila yang cedera adalah sendi, maka yang harus dilakukan adalah kompres dingin dengan menggunakan batu es, bukan kompres panas. Hal ini karena es bisa membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera dan mengontrol nyeri. Es juga akan membatasi aliran darah sehingga menimbulkan mati rasa yang membantu mengurangi tekanan dalam tubuh dan rasa sakit.
"Sebaiknya tidak diurut. Diurut memang ada enaknya, tapi kalau lagi cedera diurut itu tidak enak. Derajat sakit orang kan beda-beda, sehingga kalau cedera langsung diurut hati-hati, kalau nggak ngerti malah tambah bengkak," tegas Dr Tinah.
Dijelaskan, otot merupakan pertahanan tubuh pertama terhadap cedera, sebelum cedera masuk ke sendi di mana terdapat banyak saraf. Jika anak yang cedera langsung diurut tanpa melihat dulu cederanya, maka yang terjadi biasanya adalah bengkak. "Kalau sudah bengkak maka tidak bisa diurut lagi," jelasnya.
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk mengurut cedera pada anak, kompreslah dulu cedera dengan kompres dingin (es batu). Seharusnya setelah 6 jam dikompres cedera akan berkurang, namun bila tidak maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Establishment Salonpas Chiropractic Center di Kidzania sendiri merupakan permainan baru untuk anak-anak membuat Salonpas sekaligus mengajarkan kepada anak bagaimana melakukan self medication.
Melalui establishment seluas 21,3 m2 dan kapasitas 4 orang, anak akan bermain peran sebagai praktisi Chiropractic selama 25 menit. Dalam melakukan aktivitas, anak akan dipandu supervisor terlatih KidZania. Sebagai imbalan setelah bekerja sebagai seorang Chiropractor, anak akan mendapat gaji 15 KidZos. Head of International Division Hisamitsu Pharmaceutical Co.Inc, Noda Takehiko, berharap tempat tersebut akan meningkatkan pemahaman anak dan orang tuanya akan pentingnya hidup sehat dan self medication.
Presiden KidZania Jakarta Uchu Riza mengatakan bahwa profesi sebagai chiropractor ini perlu diperkenalkan kepada anak-anak Indonesia, karena dalam kehidupan sehari-hari, telah mengenal dunia kedokteran atau medis. Chiropractic sebetulnya adalah bentuk pengobatan pelengkap, yang menekankan diagnosis, perawatan, dan pencegahan gangguan mekanik dari sistem musculoskeletal, terutama pada tulang belakang, dengan hipotesis bahwa gangguan ini mempengaruhi kesehatan secara umum melalui sistem saraf.
Lebih lanjut lagi Uchu menjelaskan bahwa anak akan diajak melakukan pemeriksaan, analisis struktur tulang dan otot melalui X-Ray yang digunakan sebagai simulasi, dan penempelan Salonpas ke beberapa titik tertentu, dan mengeksplorasi gejala gangguan yang kerap dialami tulang belakang dan otot,”ujarnya
Posting Komentar